LIPEN MERAH CABE

12:08:00 AM


Freaky Free-day. March 4th, 2011.

Yepp. Hari ini saya tidur pukul ½ 8 pagi. Ya saya akui saya mungkin keturunan owl atau mungkin dulu nenek moyang saya pernah dihisap darahnya oleh zombie. Sedari belia, saya memang susah tidur normal. Normal jam tidurnya maksudnya. Biasanya orang tidur pukul 9 malam dan bangun pada pukul 5 pagi. Tapi saya gak bisa. Dipaksa merem pun tetep gak ngantuk, malah pusing. Ya sudah, akhirnya saya tidur lelap pada pukul ½ 8 pagi saat pak bubur lewat depan rumah menjajakan buburnya "Bubur ayam.. bubur..." His voice like lullaby zzz..

Jam 11 dibangunin mamah. Disuruh belanja bulanan. Ya uda, cepet-cepet mandi terus nganter mamah. Karena males ke ATM ―soalnya yang paling deket ya cuma di JS Plaza― maka mamah memutuskan ke Indomaret dan ambil uang di sana. Ya sudah, ambil ini ambil itu, comot ini comot itu, masukin keranjang belanjaan. Dan tibalah saat membayar.

Saya        : "Mbak, sekalian penarikan tunai bisa kan?"
Mbak I    : "Iya bisa." (sembari mengitung belanjaan) "Mbak masukin PINnya."
Saya        : "Iya."
Mbak I    : "Jadi ambil berapa?"
Saya        : "500 mbak."
Mbak I    : "Wah adanya cuma 100. Kita habis setor barusan mbak."
Mamah    : "Lah yak apa. Ngambil 100, belanja habis 84. Sisa piro iku... Wah yak apa!"
Mbak I    : "Maaf Bu sudah terlanjur.."
Mamah    : "Yowes cepet."
Saya        : "Rrrr.. makasih mbak!"

Wahh.. ini nih kesalahan karena gak bertanya dengan jelas dan lengkap sebelum penarikan. Oon. Pesan moral hari ini: "Bertanyalah sebelum tersesat".

Lalu, sampai di rumah. Mita sms.
"Kamu di rumah?"
"Iya. Kenapa?"
"Aku mau ngasi kadomu."

Hmm.. perasaan saya langsung berkecamuk. Kemarin malam saya ingat kami twitteran. Mita bilang mau pergi beli kado sama Mbakyu ke Royal. Saya bilang klo saya juga mau kado merah. Deg-degan menanti kedatangan Mita.

"Sintiaaa..."
"Yaa.."
Mita datang. Ngasih kresek Matahari.
Saya        : "Apa ini? Wahh.. Lipen!!"
Mita      : "Iyo merah. Katanya seneng merah, maka tak belikno merah sekalian. Tadi mbaknya tanya mau lipstik apa. Aku bilang pokoknya merah. Buat tua atau muda. Aku bilang buat muda. Mbaknya tanya kok merah. Biarin mbak, emang anaknya mau merah."
Saya        : "Waaaa.... Miiittaaaa.... Hahahaha..." (dalam hati makin bingung, ini lipen merah banget gak yaa)
Mita        : "Mau tak beliin kutek.. Tapi paling ya wis banyak. Gak wes. Lipstik ae."
Saya        : "Kamu gak beli?"
Mita        : "Kemarin uda beli.. bla bla bla.. Aku pulang ya.."
Saya        : "Makasii ya Miiittaaaa.... Ati-ati!"

Masuk rumah.
Saya        : "Mah.. Mita ngasi kado ini..."
Mamah    : "Apa itu?"
Saya        : (sembari membuka segel lipstik) "Lipen mah.."
Mamah    : (nampak riang) "Waahh.. lipstik! Warna apa?"
Saya        : (mengeluarkan lipstik) "Ini.."
Mamah    : "Waaaahhh.. Merah?! Mita iku gendeng a?! (mav agak sarkas (¯―¯٥)) Merah'e cek nyalane! Waduh nek dipake bibirmu lak isa njeprak gitu. (dipikir rambut apa njeprak!) Wah.. Wah.. Wah.. Mita ada-ada aja. Kok bisa ngasi lipen merah.. Mbok pink ato ungu gitu."
Saya        : "Namanya juga kado mah... Nek ungu yang pake lak mamah tok. Mamah cinta ungu gitu."
Mamah    : "Hahaahaa.. Iya!"

LIPEN MERAH CABE

Setelah itu lipen diambil mamah dan dipakainya. Hoalah. Bukannya tadi mamah gak terima yaa, tapi kok ya dipake aja. Firasat saya, pasti ini lipen lebih banyak frekuensi keterpakaiannya di bibir mamah daripada saya. Lagipula.. saya bingung pakai lipen merah cabe ini kemana.. Saya belum se-PD itu ƪ(˘﹏˘)ʃ
Pesan moral kedua hari ini: "Ungkapkanlah keinginanmu dengan sedetailnya."


You Might Also Like

0 komentar